Pertanyaan dan Diskusi

Penulis tidak melayani konsultasi pribadi, oleh karena itu buat yang ingin bertanya atau berdiskusi segala sesuatu tentang reksa dana, selain pada masing-masing artikel juga bisa disini.

207 Comments Add yours

  1. M. Hadi S says:

    Permisi pak kalau saya sebagai mahasiswa bisa tidak untuk mengikuti reksa dana?
    Kemudian, berapa kah dana yang harus saya invest kan?
    Apakah ada batasan dana?
    Dan berapa dana awal yg harus saya investkan?
    Karena saya pribadi ingin ikut reksa dana.. terimakasih

    Like

    1. rbl0g says:

      Selamat Siang Pak Hadi,

      Syarat untuk berinvestasi di reksa dana adalah memiliki KTP.
      Minimum investasi adalah dimulai dari Rp 100.000
      Kalau anda punya Rp 100 Triliun juga bebas karena tidak ada batasan dananya.
      Mengenai berapa besarnya yang harus diinvestasi adalah disesuaikan dengan tujuan investasi.
      Nantikan artikel saya berikutnya tentang tujuan investasi tersebut.
      Untuk pilihan reksa dana, anda bisa baca https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/17/memilih-reksa-dana-sesuai-tujuan-investasi/

      Semoga bermanfaat

      Like

      1. pak rudi mau tanya, pernah ga NAB reksadana secara keseluruan menyentuh d level terbawah? seperti kasus great depression 2008?? trims. mohon jawabannya

        Like

        1. Rudiyanto says:

          Selamat malam pak Made,

          Boleh tahu definisi NAB terbawah itu berapa? Apakah dalam Triliun atau dalam harga?
          Great Depression bukan tahun 2008 tapi kejadian kalau tidak salah tahun 1930an di Amerika.

          Mohon konfirmasinya, terima kasih

          Like

    2. Solihin says:

      Pagi Pa Rudi

      Saya mengutip berita ini “EURUSD
      Kecemasan politik di Eropa, ditambah dengan peluang kenaikan suku bunga di AS membuat EURUSD memiliki potensi melemah pada hari ini”, faktanya dengan berita tersebut EURUSD merangkak naik signifikan. Bagaimana penjelasan Pa Rudi. Terima kasih. Salam

      Liked by 1 person

  2. akhmad rahman says:

    Siang, Pak bagaimana cara membeli kebun sawit 240 ha, tanpa dana sepeserpun

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Siang Juga,

      Gampang pak, ada 2 cara.
      1. Menikahi orang yang punya kebun sawit 240 Ha dan minta dia yang tanggung semua biaya pernikahannya.
      2. Menikahi orang yang punya kebun sawit 480 ha dan bercerai. Pada saat bagi harta gono gini kamu dapat setengahnya, tapi harus dipastikan yang bersangkutan yang menanggung semua biaya perceraian dan bila perlu masih menyantuni kamu.

      Dari 2 cara di atas, syaratnya adalah orangnya mau sama kamu.

      Semoga bermanfaat

      Like

  3. Salam Pak Rudiyanto,
    Mau Tanya pak, Saat ini banyak sekali agen penjual Reksa dana Online, untuk mengetahui bahwa agen penjual tersebut berkualitas dan berkredibel, kriterianya apa saja ya pak…?
    kemudian, apakah bapak punya rekomendasi untuk agen penjual online..

    terima kasih

    Salam,

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Sore Pak Jaenudin,

      Kalau yang namanya perusahaan sudah mendapat izin dari OJK sebagai Agen Penjual, tentu semuanya kredibel dan berkualitas. Sebab tidak mungkin OJK mengambil risiko dengan meloloskan perusahaan yang belum tentu ada untuk 5 – 10 tahun ke depan. Jika bukan didukung permodalan yang kuat, tentu didukung oleh SDM berkualitas atau kombinasi dari keduanya.

      Terkait rekomendasi agen penjual online, sebenarnya beli reksa dana itu bisa melalui banyak saluran. Untuk detailnya anda bisa baca http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2015/09/22/060600726/Investasi.Reksa.Dana.Mending.Langsung.Lewat.Bank.atau.Online.

      Saya sendiri tidak ada rekomendasi karena yang penting adalah kualitas pelayanan yang dirasakan. Paling bagus adalah mencoba sendiri baru kemudian menentukan pilihannya.

      Semoga bermanfaat

      Liked by 1 person

      1. azay says:

        Terima kasih banyak pak rudiyanto atas jawaban, semoga sehat selalu.

        Salam.

        Like

    2. akhmad rahman says:

      maksud saya, apa ada investor bua kerjasama membei kebun tersebut

      Liked by 1 person

      1. Rudiyanto says:

        Saya ragu kalau ada investor yang mau bekerja sama dengan orang yang bahkan sepeserpun tidak mau keluar uang.

        Like

    3. bos, apa bisa saya jadi agen reksadana?

      Like

      1. Rudiyanto says:

        Bisa, anda bisa mendirikan perusahaan kemudian mendaftarkannya ke Otoritas Jasa Keuangan untuk mendapatkan izin sebagai perusahaan efek yang khusus memasarkan reksa dana.

        Kalau tidak, anda bisa bekerja di perusahaan yang menjadi agen penjual reksa dana.

        Like

  4. Ayu Lestari says:

    Selamat Siang Pak Rudiyanto.
    Saya sangat senang bisa menemukan blog bapak ini, insyaAllah dapat membantu saya belajar menata keuangan saya sekarang dan kedepannya.Begini Pak,saya seorang mahasiswa berumur 26 tahun yang berasal dari keluarga sederhana. Ayah seorang pensiunan PNS bergolongan sedang dan ibu ada usaha jual pakaian kecil kecilan di pasar tradisional. Saya dan keluarga termasuk orang dengan pengetahuan berinvestasi yang sangat minim, produk perbankan yang paling “canggih” yang kami tahu hanya deposito, orang tua saya bahkan tidak memiliki kartu atm, semua transaksi perbankan beliau berdua selalu melalui teller dan untuk asuransi hanya ada ASKES. Alhamdulillah, saya mendapatkan beasiswa untuk lanjut S2, insyaAllah selesai dalam pertengahan tahun ini.Ketika saya memperhatikan rekening saya, sepertinya ada dana sisa sekitar 40 jt diluar dana darurat, karena selama ini uang beasiswa saya betul betul terpakai hanya untuk keperluan studi saya sedangkan untuk uang bulanan orang tua saya tidak mau kalau saya menggunakan uang tersebut. Katanya beliau berdoa tidak mau melepas tanggung jaWab sampai saya menikah nanti. Saya bingung bagaimana cara mengelola dana tersebut,karena ibu saya pernah bercerita kalau beliau berencana untuk membangun usaha rumah kos-kosan di sebidang tanah yang kami punya. Saat ini alhamdulillah sudah ada dana sekitar 200 jt yang tersimpan di deposito. Saya ingin berkontribusi dalam mewujudkan impian orang tua saya itu, karenanya saya sangat berharap sekiranya Bapak bisa memberikan saran bagaimana sebaiknya saya mengelola dana tersebut agar setidaknya maksimal dalam 5 tahun rencana orang tua saya tersebut bisa terlaksana.Apakah saya sebaiknya berinvestasi dalam bentuk emas atau reksadana? Jika reksadana apakah sudah benar jika saya memilih reksadana campuran atau saham mengingat masa 5 tahun dana tersebut diinvestasikan? Ataukah apakah sebaiknya saya membeli asuransi jiwa plus investasi untuk kedua orang tua saya mengingat umur mereka yang semakin beranjak senja namun belum tercover oleh asuransi jiwa sama sekali? Selanjutnya menurut Bapak apakah cara orang tua saya menyimpan dana 200 jt di deposito tersebut sudah tepat dan menguntungkan dari segi penambahan nilainya jika dikaitkan dengan rencana membangun usaha kos-kosan tersebut, apakah sebaiknya uang itu diinvestasikan juga dan sebaiknya dalam bentuk investasi apa agar keinginan kami ini bisa terlaksana? Terima kasih Pak Rudi, maaf atas pertanyaan saya yang terlampau banyak ini. Semoga Bapak bisa memberikan pencerahan kepada orang awam dalam berinvestasi seperti saya ini.

    Like

  5. Ayu Lestari says:

    Selamat siang Pak Rudiyanto.
    Saya sangat bersyukur bisa menemukan blog Bapak, InsyaAllah membantu saya menata keuangan saya sekarang dan kedepannya.
    Begini Pak, saya mahasiswa berumur 26 tahun yang berasal dari keluarga sederhana, ayah seorang pensiunan PNS dan ibu ada usaha kecil kecilan di pasar tradisional. Kami sekeluarga termasuk orang dengan pengetahuan mengenai keuangan yang sangat minim, produk keuangan yang paling “canggih” yang orang tua saya tahu dan saya juga sebelum saya membaca tulisan di blog Bapak adalah deposito, orang tua saya bahkan tidak pernah menggunakan kartu atm, semua transaksi selalu beliau berdua lakukan melalui teller dan untuk asuransi hanya ada askes.
    Alhamdulillah, saya mendapat beasiswa untuk melanjutkan S2, insyaAllah selesai pertengahan tahun ini dan setelah saya memperhatikan saldo rekening saya, sepertinya ada dana tersisa sekitar 40 juta diluar dana darurat karena selama ini dana beasiswa tersebut memang hanya terpakai untuk membiayai kuliah saya sedangkan kebutuhan sehari hari masih di tanggung orang tua. Kata orang tua saya, beliau tidak mau melepas tanggung jawab sampai saya menikah. Karenanya saya bingung bagaimana cara mengelola dana sisa yang bagi saya sangat besar itu, karena ini pertama kalinya saya punya uang hingga puluhan juta, dulu saya sudah sangat bersyukur jika masih ada sisa 100-200rb di rekening di akhir bulan. Oleh karena itu saya sangat berharap Bapak bisa memberikan saran bagaimana sebaiknya saya menginvestasikan dana tersebut karena seingat saya orang tua punya keinginan untuk membangun usaha kos-kosan di sebidang tanah yang kami punya. Saya sangat ingin ikut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita orang tua saya itu dengan modal dana 40jt itu, saya berharap saya bisa menginvestasikan dana itu hingga jumlahnya bisa tertambah dengan target 5 tahun ke depan. Pertanyaan saya, menurut Bapak investasi apa yang cocok untuk pemula seperti saya ini mengingat jumlah dana, waktu investasi dan tujuan investasi yang ingin saya lakukan? Apakah saya lebih cocok berinvestasi dalam bentuk emas atau reksadana ? Apakah sudah benar jika saya memilih reksadana campuran atau saham jika dikaitkan dengan waktu dan tujuan awal saya berinvestasi? Ataukah apa sebaiknya saya membeli produk asuransi jiwa plus investasi untuk kedua orang tua saya terlebih dahulu karena beliau berdua belum tercover sama sekali dengan asuransi jiwa di usia yang semakin senja? Dan apakah menurut Bapak cara orang tua saya berinvestasi dengan menyimpan uang di deposito sudah tepat dan bisa membantu mewujudkan cita-cita usaha beliau berdua? Atau apakah sebaiknya dana 200 jt itu di investasikan juga agar dananya bisa lebih cepat terkumpul? dan tentunya jenis investasi apakah yang cocok untuk mengembangkan dana yang sudah dikumpulkan orang tua saya ini selama puluhan tahun?
    Terima kasih Pak Rudiyanto. Semoga Bapak bisa memberikan pencerahan mengenai investasi bagi orang awam seperti saya ini dan semoga Bapak sekeluarga sehat selalu.

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Malam Ibu Ayu,

      Sebelumnya terima kasih atas apresiasinya terhadap blog ini.
      Sepertinya komentar anda terkirim 2 kali dengan cerita yang serupa tapi tidak sama. Ada yang 40 juta dan ada yang 200 juta. Supaya tidak bingung saya coba gabungkan kedua komentar anda biar bacanya gampang

      Selamat Siang Pak Rudiyanto.
      Saya sangat senang bisa menemukan blog bapak ini, insyaAllah dapat membantu saya belajar menata keuangan saya sekarang dan kedepannya.Begini Pak,saya seorang mahasiswa berumur 26 tahun yang berasal dari keluarga sederhana. Ayah seorang pensiunan PNS bergolongan sedang dan ibu ada usaha jual pakaian kecil kecilan di pasar tradisional. Saya dan keluarga termasuk orang dengan pengetahuan berinvestasi yang sangat minim, produk perbankan yang paling “canggih” yang kami tahu hanya deposito, orang tua saya bahkan tidak memiliki kartu atm, semua transaksi perbankan beliau berdua selalu melalui teller dan untuk asuransi hanya ada ASKES.

      Alhamdulillah, saya mendapatkan beasiswa untuk lanjut S2, insyaAllah selesai dalam pertengahan tahun ini. Ketika saya memperhatikan rekening saya, sepertinya ada dana sisa sekitar 40 jt diluar dana darurat, karena selama ini uang beasiswa saya betul betul terpakai hanya untuk keperluan studi saya sedangkan untuk uang bulanan orang tua saya tidak mau kalau saya menggunakan uang tersebut. Katanya beliau berdoa tidak mau melepas tanggung jaWab sampai saya menikah nanti.

      Saya bingung bagaimana cara mengelola dana tersebut, karena ini pertama kalinya saya punya uang hingga puluhan juta, dulu saya sudah sangat bersyukur jika masih ada sisa 100-200rb di rekening di akhir bulan. Oleh karena itu saya sangat berharap Bapak bisa memberikan saran bagaimana sebaiknya saya menginvestasikan dana tersebut karena seingat saya orang tua punya keinginan untuk membangun usaha kos-kosan di sebidang tanah yang kami punya.

      Karena ibu saya pernah bercerita kalau beliau berencana untuk membangun usaha rumah kos-kosan di sebidang tanah yang kami punya. Saya sangat ingin ikut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita orang tua saya itu dengan modal dana 40jt itu, saya berharap saya bisa menginvestasikan dana itu hingga jumlahnya bisa tertambah dengan target 5 tahun ke depan.

      Saya ingin berkontribusi dalam mewujudkan impian orang tua saya itu, karenanya saya sangat berharap sekiranya Bapak bisa memberikan saran bagaimana sebaiknya saya mengelola dana tersebut agar setidaknya maksimal dalam 5 tahun rencana orang tua saya tersebut bisa terlaksana.

      Apakah saya sebaiknya berinvestasi dalam bentuk emas atau reksadana? Jika reksadana apakah sudah benar jika saya memilih reksadana campuran atau saham mengingat masa 5 tahun dana tersebut diinvestasikan? Ataukah apakah sebaiknya saya membeli asuransi jiwa plus investasi untuk kedua orang tua saya mengingat umur mereka yang semakin beranjak senja namun belum tercover oleh asuransi jiwa sama sekali?

      Selanjutnya menurut Bapak apakah cara orang tua saya menyimpan dana 200 jt di deposito tersebut sudah tepat dan menguntungkan dari segi penambahan nilainya jika dikaitkan dengan rencana membangun usaha kos-kosan tersebut, apakah sebaiknya uang itu diinvestasikan juga dan sebaiknya dalam bentuk investasi apa agar keinginan kami ini bisa terlaksana?

      Terima kasih Pak Rudi, maaf atas pertanyaan saya yang terlampau banyak ini. Semoga Bapak bisa memberikan pencerahan kepada orang awam dalam berinvestasi seperti saya ini.

      Berdasarkan urutan cerita dan pertanyaan di atas tanggapan saya sebagai berikut :
      1. Selamat atas keberhasilanya menamatkan S-2 (pertengahan tahun ini) dengan beasiswa pula.

      2. Semua orang tua pasti perhatian dan sayang dengan anaknya. Namun, meski orang tua anda mau menanggung anda sampai nantinya anda menikah, menurut saya sudah saatnya anda mencari kerja dan meringankan beban orang tua. Syukur2 penghasilan dari pekerjaan anda bisa membuat kedua orang tua anda menikmati masa tuanya. Jadi kalau uang bulanan yang dikasih orang tua tidak kita tolak, tapi kita simpan dan pada saat yang tepat bisa gunakan untuk membahagiakan orang tua kelak.

      3. Terkait uang sisa Rp 40 juta dari beasiswa anda yang mau digunakan untuk tujuan keuangan 5 tahun, memang reksa dana saham dan campuran merupakan pilihan yang tepat. Jika bingung memilihnya yang mana, maka hitung dulu untuk membangun kos2an beserta isi2nya butuh berapa. Sebab yang mahal dari suatu properti menurut saya adalah harga tanah dan interiornya. Kalau cuma dinding, lantai, atap dan semen rasanya tidak mahal. Tapi begitu keramiknya pakai granit, ACnya pakai LG, Dispensernya bisa Air Panas dan Dingin, lemarinya dan ranjangnya pakai merk impor, biayanya bisa cukup signifikan. Kalau isinya bagus, tentu harga sewa dan segmen penyewanya juga akan mengikuti. Untuk cara hitung dan asumsi returnnya bisa anda baca di https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/09/prinsip-smart-dalam-investasi-reksa-dana/ Pada artikel tsb juga ada link calculatornya.

      Intinya jika menggunakan asumsi return yang digunakan, misalkan reksa dana saham dengan kisaran 16 – 20%, Rp 40 juta selama 5 tahun masih tidak cukup, artinya dibutuhkan lebih dari Rp 40 juta, maka pilihannya adalah reksa dana saham ditambah dengan investasi berkala selama periode tersebut. Namun jika dengan asumsi reksa dana campuran, Rp 40 juta dan waktu 5 tahun cukup, maka pilih reksa dana campuran. Sebab tujuan dari investasi bukanlah mendapatkan return maksimal, tapi mencapai tujuan dengan risiko minimal. Cukup tidak cukup juga tergantung seberapa mewah tempat kos2an yang mau anda bangun.

      4. Prinsip dari asuransi jiwa adalah jika suatu saat tulang punggung keluarga meninggal, anggota keluarga yang ditinggalkan tidak mengalami kesulitan keuangan. Berdasarkan cerita anda dimana orang tua anda sudah memiliki ASKES atau sekarang BPJS Kesehatan, dan anda sendiri juga seharusnya sudah mulai bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga, maka menurut saya membeli asuransi jiwa untuk orang tua adalah pilihan yang tidak bijaksana. Sebab anggotan keluarga yang menjadi tanggungan yaitu istri sudah memiliki usaha dan kamu sendiri yang sudah lulus S-2. Kalau saya lulusan S-2 terus terang saja saya gengsi jika masih harus ditanggung sama orang tua apalagi mengharapkan uang pertanggungan dari asuransi jiwa tersebut.

      Yang diperlukan adalah asuransi kesehatan dan sebenarnya menurut saya BPJS Kesehatan sudah bagus karena pertanggungannya menyeluruh. Jika anda ingin membeli asuransi komersial untuk kedua orang tua anda, rasanya preminya akan cukup mahal karena usia. Inti dari asuransi kesehatan adalah jika sakit, tidak dipusingkan dengan biaya pengobatan. Cara lain supaya tidak sakit adalah hidup sehat dan bahagia. Nah, yang namanya orang tua akan sehat dan bahagia jika kita sering membahagiakan mereka. Saya yakin anda pasti lebih tahu cara untuk membahagiakan orang tua anda dibandingkan saya.

      5. Rp 200 juta yang disimpan di deposito tersebut menurut saya adalah uang pensiun orang tua anda. Sebaiknya disimpan pada instrumen aman seperti deposito atau ORI jika tersedia. Jangan digunakan untuk tindakan spekulasi. Hasilnya mungkin tidak besar, tapi ditambah dengan dana pensiun dari negara seharusnya akan cukup bagi mereka untuk menikmati masa tua nanti.

      Jika anda ingin uang tersebut cepat terkumpul, carilah pekerjaan yang baik, bekerjalah dengan giat dan rajin supaya dapat penghasilan yang bagus. Dari penghasilan tersebut baru kamu wujudkan impian orang tuamu. Intinya, menurut saya usia kamu sudah dewasa. Sudah saatnya anda meringankan atau bahkan jika memungkinkan mengambil alih peran orang tua dalam menafkahi keluarga.

      Semoga saran ini bermanfaat

      Liked by 1 person

  6. nur achsin says:

    Selamat malam pak rudi
    Saya ingin bertanya.
    Direksadana apakah bisa hanya dengan 200rb
    Karena saya ingin berinvestasi dalam jangka 5 sampai 8 tahun
    Terimakasih

    Like

    1. S&I (@911ca) says:

      Sy bantu jawab dh ya hehehe
      Bisa banget pak, sy sudah jalan invest dgn dana minimal 100rb. Dengan sy budget-in dana kita sebut aja 5jt yg dipecah ke beberapa jenis reksadana. Kalo yg utk dikembangkan (jgn diutak/ik dulu) sy invest di reksa campuran & pendapatan tetap. Tapi kalo uang sekedar tabungan yg putaran uangnya cepat, sy invest di reksa pasar uang (daripada dianggurin di bank)
      Tapi jika ingin yg jangkanya 5-8 tahun cocoknya di reksadana saham atau reksadana campuran. Krn rata2 reksadana “jangka panjang” mengenakan charge jika ditarik lagi dananya dalam waktu tertentu, misalnya 6 bln atau 1 thn.

      Liked by 1 person

    2. Rudiyanto says:

      Salam Pak Nur,

      Di reksa dana, investasi bisa dimulai dengan Rp 100.000. Untuk jangka waktu investasi 5 – 8 tahun, yang cocok menurut saya adalah jenis reksa dana saham. Jika anda adalah penanya yang sama pada artikel sebelumnya yang berlokasi di Palembang, reksa dana Rp 200.000 di Palembang bisa dibeli melalui Panin Sekuritas Cabang Palembang yang berlokasi di Gedung Panin Bank Lt. 3
      Jl. Kolonel Atmo No. 863
      Palembang 30125 – Indonesia
      Tel.: (62-711) 370 235
      Fax: (62-711) 370 271
      E-mail: palembang@pans.co.id

      Namun menurut saya, lebih baik fokus anda pada investasi pengembangan diri dulu.

      Semoga bermanfaat

      Like

  7. S&I (@911ca) says:

    Malam pak, saya mau tanya ke pak rudi..
    1. Apa mungkin fund fact sheet dimanipulasi oleh pengelola itu sendiri demi menampilkan sesuatu yg menarik investor agar membeli “produknya?” Atau itu minim krn ada pengawasan dari OJK?
    2. Utk prospektus, rata2 saya liat hampir semua produk reksadana hampir mirip2, isinya hanya sesuatu yg baku “itu-itu saja”, sedangkan sy hrs mereview banyak produk sebelum membeli dan prospektus itu berlembar2 halaman. Poin2 mana sj yg penting utk dibaca dari prospektus pak?
    Terima kasih sebelumnya..

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Malam,

      Sehubungan dengan pertanyaan anda :
      1. Format fund fact sheet memang tidak diatur oleh OJK, namun ada ketentuan point apa saja yang minimum harus anda serta keharusan untuk mencantumkan kinerja terkini. Saat ini pengawasan OJK belum sampai kepada fund fact sheet perusahaan, namun investor bisa membandingkan informasi di Infovesta.com apakah benar kinerjanya benar seperti yang tertera. Dan kalau misalkan rugi dibilang untung, tentu investornya bisa mempertanyakan. Jika jawabannya mencurigakan / tidak sesuai, berarti manajer investasi tersebut mencederai kepercayaan investor dan sudah pasti akan kehilangan nasabah.

      2. Kamu beruntung, saya baru saja publish artikel yang berhubungan ke https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/08/13-mengenal-prospektus-reksa-dana/

      Semoga bermanfaat

      Like

  8. Ayu Lestari says:

    Selamat pagi Pak, Rudiyanto.
    Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas saran Bapak. Semoga Bapak sekeluarga selalu dalam lindunganNya.

    Liked by 1 person

  9. Selamat siang pak rudi. Saya mau tanya mengenai cara menghitung estimasi eps tahun berikutnya dengan rumus Eps t+1, saya masih bingung cara menghitung dari mana saja datanya pa.apakah harus menggunakan data selama 5 tahun? Mohon penjelasnnya terima kasih

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Siang Ibu Setiawati,

      Bisa coba buka kembali buku manajemen keuangan kamu yang membahas tentang valuasi harga saham.

      Semoga bermanfaat

      Like

  10. nadiatikanadia says:

    Sukuk ritel 008 baru saja keluar. Lebih untung mana invest di sukri 008 atau reksadana pasar uang/campuran, Jika untuk waktu investasi sekitar 3-5 tahun?
    trims

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Pagi Nadia,

      Kalau dari sisi keuntungan, tidak bisa dibandingkan antara reksa dana dengan sukuk karena kalau sukuk keuntungannya pasti apabila dipegang hingga jatuh tempo. Sementara kalau reksa dana tidak pasti, bisa untung dan juga bisa rugi. Keuntungan yang diperoleh bisa saja lebih tinggi dari Sukuk Ritel apabila hasil pengelolaannya bagus dan sebaliknya.

      Kalau dari sisi lain seperti likuiditas, lebih unggul reksa dana karena bisa diperjual belikan kapan saja. Sementara untuk Sukuk Ritel biasanya ada masa tidak boleh dijualnya.

      Kemudian dari sisi perpajakan, pendapatan sukuk ritel baik berupa kupon atau capital gain merupakan objek pajak. Sementara keuntungan dari reksa dana bukan merupakan objek pajak.

      Semoga bermanfaat

      Like

  11. Anton says:

    Dear pak Rudy,
    Apakah reksadana sesederhana pemikiran awam seperti saya :

    Saya punya Rp 2.000.000, saya belikan Reksadana dengan harga @ Rp. 1.000/unit, artinya saya mempunyai reksadana sejumlah 2.000 unit. Jika reksadana tersebut saya simpan setelah misal 10 tahun, ternyata harga reksadana tesebut adalah Rp. 3.000/unit, maka ketika saya mengambil reksadana tersebut, total uang yang bisa saya ambil adalah Rp. 3.000 x 2.000 unit = Rp. 6.000.000.

    Mohon penjelasannya pak

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat pagi Pak Anton,

      Benar pak, cara berpikir anda tidak salah dan cara kerja reksa dana juga demikian. Hanya saja dalam praktek nyata, pembelian senilai Rp 2 juta tersebut juga harus dikurangi lagi dengan biaya jika ada.

      Semoga bermanfaat

      Like

  12. Stephen says:

    Selamat siang Pak Rudi,

    Saya Stephen, 25th, tertarik sekali ingin mendalami reksadana. Saya antusias sekali akhirnya Pak Rudi membuat web yang di spin-off khusus untuk membahas reksadana untuk pemula. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan setelah saya membaca beberapa artikel Pak Rudi di web ini:

    1. Apakah bedanya kinerja dengan menggunakan benchmark IHSG (RD saham) dengan benchmark Index Obligasi (RD Campuran)? Misalnya, kinerja YTD RD saham sebesar 1.5% dengan kinerja YTD RD campuran sebesar 1.5%, meski sama2 mencatatkan kinerja 1.5% apakah return yang investor terima sama jumlahnya?

    2. Apakah RD saham dengan RD index (saham) memiliki benchmark yang sama seperti misalnya IHSG? Jika memang demikian, apakah return yang dihasilkan juga sama? Karena saya penasaran sekali ingin mencoba berinvestasi di RD index dan membandingkan hasilnya dengan RD saham yang sudah saya punya.

    Terima kasih sebelumnya, penjelasan pak Rudi akan sangat membantu saya.
    Gbu.

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Pagi Pak Stephen,

      Terima kasih atas apresiasinya terhadap website ini. Sehubungan dengan pertanyaan anda :

      1. IHSG adalah benchmark atau tolak ukur yang digunakan untuk menilai kinerja reksa dana saham. Sementara Indeks Obligasi adalah tolak ukur yang digunakan untuk menilai kinerja reksa dana pendapatan tetap. Untuk kinerja reksa dana campuran, biasanya orang membuat bobot seperti 50 IHSG dan 50 Indeks Obligasi.

      Untuk kinerja historis, apabila reksa dana saham dan campuran dalam YTD sama-sama 1,5% maka meskipun berbeda jenis, tingkat keuntungan yang diperoleh adalah sama.

      2. IHSG adalah indikator bagi reksa dana secara umum. Untuk reksa dana indeks, biasanya digunakan lagi indeks yang lebih spesifik seperti LQ-45, Bisnis 30, Kompas 100 dan lainnya. Tingkat return dari indeks tersebut bisa sama, lebih besar, atau lebih kecil dibandingkan IHSG. Mana yang lebih bagus? Hanya waktu yang bisa membuktikannya.

      Semoga bermanfaat

      Like

  13. tri says:

    Selamat Pagi Rudi,

    saya mau tanya investasi pemula yang sesuai bagi mahasiswa yang sedang bekerja itu apa? dan masa investasinya 3 tahuan.
    terima kasih.

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Malam Ibu Tri,

      Senang sekali blog ini bisa menginspirasi munculnya calon investor reksa dana yang baru.
      Kalau investasi reksa dana itu disesuaikan antara tujuan keuangan dengan jenis reksa dananya.
      Untuk 3 tahun, bisa reksa dana pendapatan tetap atau campuran.
      Detailnya bisa anda baca di https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/17/memilih-reksa-dana-sesuai-tujuan-investasi/

      Semoga bermanfaat

      Like

  14. ao4all says:

    Salam kenal pak Rudi,

    senang sekali bisa lihat ada pengembangan dari blog bapak ke website khusus RD seperti ini, akan sangat membantu masyarakat lebih luas dalam pengenalan reksadana.

    Saya sudah baca buku fit.focus.finish bapak, dan bab 15, perihal chasing return vs buy n hold, sangat menarik dan membuka wawasan baru saya. Hanya sayang data yang ada di situ hanya sampai tahun 2013 (rata2 data di buku tersebut saya lihat juga hanya sampai 2013), mohon informasinya kalau untuk data2 IHSG, index2 RD, data2 RD lainnya apakah sudah ada updatenya dari bapak sampai akhir 2015? Kalau ada apakah bisa di-share pak?

    Satu hal lagi pak, dari buku2 bapak banyak mengacu ke website infovesta, tetapi saya coba cari data2 yang bapak gunakan kok tidak ada ya, apakah data tersebut disediakan hanya terbatas atau bisa dengan subscription, karena saya cari link register/subscribe juga tidak ada?

    Terima kasih dan sukses selalu pak Rudi !

    Salam,
    Aldo

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Kenal juga Pak Aldo,

      Untuk chasing return sudah saya update hingga 2015 tapi materinya digunakan dalam presentasi produk Panin AM. Jika membutuhkan anda bisa meminta ke marketing Panin AM. Kalau di blog, tergantung pak. Kalau kebetulan ada topik yang cocok akan saya update.

      Untuk website infovesta memang harus berbayar.

      Semoga bermanfaat

      Like

  15. wahyu says:

    Selamat pagi pak, terima kasih atas tulisan tulisan ya sangat mengedukasi.mau tanya mengenai strategi sell in may & go a way.penerapannya beli RDS di november-april dan tahan lalu menyicil lagi di RDPT di bulan mei oktober,dan seterusbya begitu pak sampai tujuannya tercapai,mohon penjelasan yg detil pak,,terima kasih,,

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Sore Pak Wahyu,

      Strategi Sell In May and Go Away tidak dilakukan dengan cicilan tapi Lump Sum.

      Semoga bermanfaat

      Like

  16. felix says:

    Selamat pagi pak, terima kasih atas tulisan tulisan ya sangat mengedukasi.maaf mau tanya mengenai reksadana infrastuktur yang terbaru , dengan penempatan 80% dalam saham & 20% dalam pasar uang, dengan kondisi IHSG di level 4900 seperti sekarang ini, apakah bisa langsung melakukan pembelian dalam reksadana infrastruktur tersebut, atau justru mungkin ada baiknya menunggu dulu? mengingat IHSG berada di level yang tinggi untuk saat ini, mohon pembelajarannya pa,terima kasih

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Siang Pak Felix,

      Terima kasih atas minatnya terhadap produk terbaru Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh. Untuk pembelian produk reksa dana sebaiknya disesuaikan dengan tujuan keuangan, bukan harga IHSG. Untuk referensi anda bisa baca di https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/17/memilih-reksa-dana-sesuai-tujuan-investasi/

      Semoga bermanfaat

      Like

  17. Billy says:

    Siang pak rudi, saya nasabah reksadana panin sejak 2013 reksadana yg saya punya semuanya saham dana maksima, dana prima dan dana ultima..
    Dan saya ada program investasi berkala untuk yang dana prima tp yg saya lihat kok dana prima perkembangannya yg paling mengecewakan bahkan sampai minus..
    Saya mendapatkan tawaran dari agen untk mencoba dana infrastruktur..
    Saya ingin mendapat saran dari bpk kira2 mana yg sy pilih mudah2an kedepannya lbh baik untuk investasi berkala dari semua product reksadana panin saham?
    Dan saya juga sedang memantau dana teladan sptnya bagus..

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Malam Pak Billy,

      Mengenai kinerja reksa dana, memang ditentukan oleh strategi yang dijalankan manajer investasi dan kondisi pasar dalam hal ini pasar saham karena reksa dana yang anda miliki semuanya reksa dana saham. Kondisi pasar modal yang tidak kondusif pada tahun 2015 memang menyebabkan kinerja reksa dana saham menjadi negatif bahkan untuk investasi yang dijalankan beberapa tahun sebelumnya sekalipun.

      Terkait kinerja reksa dana yang tidak sesuai harapan, kami mohon maaf karena manajer investasi telah berusaha keras namun memang hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita. Untuk tahun 2016, baik atau tidaknya kinerja reksa dana saham sangat tergantung pada realisasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Jika pembangunan berjalan baik, dana asing masuk karena sektor riil mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, diharapkan kinerja reksa dana khususnya saham dapat meningkat kembali. Tidak hanya Panin Dana Prima, tapi juga reksa dana saham Panin AM lainnya mulai dari Maksima, Ultima dan Syariah Saham.

      Mengenai pilihan reksa dana, sebenarnya strategi yang cocok untuk investor perorangan adalah 1 tujuan keuangan 1 reksa dana. Apabila anda merasa ada kinerja reksa dana yang kurang bagus dan untuk mengantisipasinya anda melakukan diversifikasi, maka untuk 1 tujuan keuangan adalah maksimal 5 reksa dana. Bisa baca di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/05/20/berapa-jumlah-kepemilikan-reksa-dana-saham-yang-ideal/

      Mengenai Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh, pada dasarnya semua reksa dana saham Panin AM ditargetkan untuk bisa mengalahkan IHSG. Hanya saja pendekatan yang dilakukan oleh masing2 MI bisa berbeda-beda. Untuk detailnya anda bisa membaca http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2016/03/23/panin-dana-infrastruktur-bertumbuh/

      Semoga bermanfaat

      Like

  18. ichax says:

    Mohon masukan Pak Rudiyanto. Saya ada dana idle yg dibank sekitar 35jt yg saya gunakan sbg dana simpanan. berdasarkan artikel2 yg ditulis dari Bapak berkaitan dengan tingkat return tabungan yg rendah, sy ingin split sebagian dana tersebut (50%) ke dlm produk RD Pasar Uang yg ingin sy ambil 1 thn lagi, yg sisanya sy endapkan di bank sbg dana darurat . Nah menurut bapak, apakah sudah betul langkah2 saya tsb?

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Sore Ibu Icha,

      Setuju sekali bu, menurut saya ada baiknya memang untuk dana darurat tidak harus melulu disimpan di bank dimana biaya administrasi menggerus dana kita. Reksa dana pasar uang merupakan pilihan yang tepat juga.

      Referensi artikelnya bisa baca di https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/10/mana-yang-lebih-prioritas-dana-darurat-atau-investasi-reksa-dana/

      Semoga bermanfaat

      Like

  19. Selamat malam pak rudi
    Dari pagi sampai tengah malam ini akhirnya saya sudah membaca seluruh isi web ini secara berulang sebanyak 3x

    Terima kasih byk pak ilmunya sangat bermanfaat

    Oya pak apa ada web khusus saham? Misal sahamuntukpemula.com ? Kalau ada hehe

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Terima kasih atas apresiasinya terhadap blog ini.
      Untuk saham terus terang saya tidak ada, tapi saya yakin untuk topik yang sama sudah banyak ditulis oleh orang lain.
      Anda bisa mencarinya via google
      Alternatifnya anda bisa follow twitter / facebook perusahaan sekuritas, biasanya di sana juga ada materi edukasi tentang saham
      Sebagai contoh di Panin Sekuritas ada aplikasi untuk edukasi tentang saham dari basic. Coba cari saja di apps store atau google play.

      Semoga bermanfaat

      Like

  20. @AlfianAP says:

    Dear Pak Rudi,

    Saat ini saya sedang tertarik untuk belajar lebih mendalam tentang reksadana, khusus untuk Manajer Investasi online adakah rekomendasi yang tepat seperti apa? Atau bagaimana indikator untuk melihat kinerja MI tersebut agar nantinya tidak salah pilih. Tks

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Siang Pak Alfian,

      Untuk pertanyaan tersebut anda bisa membaca http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2015/11/24/060700226/Kiat.Memilih.Manajer.Investasi.yang.Tepat

      Kalau mau lebih komprehensif, bisa ikut sekolah reksa dana APRDI yaitu program Investor Ready. Info lebih lengkap bisa dilihat di http://investoready-aprdi.org/

      Semoga bermanfaat

      Like

  21. arif budiman says:

    Salam sejahtera,

    Mau menanyakan bpk, adakah program mentoring utk belajar reksadana.

    Terima kasih

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Sore Pak Arif,

      Anda bisa belajar langsung ke Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia pada program Investor Ready.
      Selengkapnya bisa klik link ini http://investoready-aprdi.org/

      Semoga bermanfaat

      Like

  22. Yu Kitri says:

    Hi Bpk Rudi,

    Mohon rekomendasi investasi reksadana keluaran Panin-AM yg hrgnya masih murah NAB Rp 1rb-2rb untuk investasi jangka panjang dengan imbal hasil >=18%/tahun yang masuk morning star bintang 4 atau 5 ?
    perkiraan investasi untuk 25-35 tahun, tujuannya utk dana pensiun.
    mohon rekomendasi perhitungan juga pak, sebaiknya menabung rutin tiap bulan atau tiap 3 bulan, kalo bulanan kira2 bisa Rp 100rb-200rb, kalo 3 bulanan Rp 300rb-500rban ?
    Mohon sarannya Bpk Rudi.
    Terima kasih banyak.

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat siang Ibu Yu Kitri,

      Reksa dana yang bagus atau tidak itu tidak didasarkan pada harga mahal atau murahnya NAB/Up. Ada banyak faktor yang mempengaruhi NAB/Up mulai dari sudah sejak kapan diterbitkan, kinerja saham dan obligasi selama masa reksa dana tersebut, kesuksesan manajer investasi dalam mengeksekusi strategi investasinya.

      Untuk dana pensiun yang 25 – 35 tahun lagi, memang reksa dana saham adalah pilihan yang ideal. Di Panin AM, tersedia reksa dana saham mulai dari Panin Dana Maksima, Panin Dana Prima, Panin Dana Ultima, Panin Dana Syariah Saham dan Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh.

      Memang terdapat perbedaan pada strategi investasi masing-masing reksa dana Panin AM. Tapi untuk perorangan, sebenarnya saran saya cukup sederhana yaitu 1 tujuan keuangan 1 reksa dana. Tentang hal tersebut sudah pernah saya bahas di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/06/09/panin-dana-maksima-prima-syariah-saham-atau-ultima-pilih-mana-2/ dan http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2016/03/23/panin-dana-infrastruktur-bertumbuh/

      Untuk perhitungan, sebenarnya mau 100-200rb per bulan atau 300-500rb per 3 bulan itu sebaiknya disesuaikan dengan kondisi keuangan dan komitmen. Secara bunga ber bunga, hasil investasi dengan pembayaran bulanan akan lebih tinggi daripada 3 bulanan. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa pembayaran secara bulanan lebih bisa melatih kedisiplinan.

      Sebenarnya yang lebih penting untuk dilakukan adalah menyiapkan kondisi keuangan yang sehat terlebih dahulu. Untuk point tersebut bisa baca di https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/10/sehat-keuangan-dahulu-investasi-reksa-dana-kemudian/

      Semoga bermanfaat

      Like

  23. Arie Bagus says:

    Pada Bab 35, ada dua paragraf ini, Pak Rudi.

    Di Singapura, ada pula kategori investor yang disebut dengan Accredited Investor. Investor terakreditasi memiliki maksud yang kurang lebih sama dengan investor profesional di Indonesia. Hanya saja definisi investor terakreditasi disana lebih menggunakan indikator aset dan penghasilan yaitu kekayaan bersih (net worth) senilai 2 juta dollar Singapura atau penghasilan per tahun minimal 300.000 dollar Singapura.

    Di Amerika Serikat, definisi investor terakreditasi mirip dengan Singapura. Syaratnya adalah memiliki kekayaan bersih (net worth) 1 juta dollar Singapura di luar properti tempat tinggal atau penghasilan minimal 200.000 dollar Singapura untuk single dan pendapatan gabungan minimal 300.000 dollar Singapura untuk yang sudah menikah.

    Yang saya tanyakan, di Amerika itu, kenapa pakai SGD, tidak pakai USD?

    Saya bingung ngitungnya …

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Siang Pak Arie,

      Terima kasih atas pengamatan yang bagus dan koreksinya. Anda benar, saya salah tulis, seharusnya USD bukan SGD.

      Sudah saya koreksi juga. Selengkapnya bisa baca di https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/04/35-investasi-reksa-dana-untuk-profesional-dan-pengusaha/

      Terima kasih

      Like

  24. eni says:

    selamat sore pak rudi.
    saya mau tanya, jika kondisi pasar sedang bullish seperti saat ini strategi apa yg bisa kita lakukan? saya berinvestasi di reksadana untuk jangka waktu puluhan tahun, jika biasanya kalau bearish adalah waktunya untuk beli atau top up dana saya, bagaimana dengan saat bullish apa yg sebaiknya dilakukan? strategi apa yg tepat, kalau misalnya sy berkeinginan utk redeem sebagian dari rds sy dan masuk ke jenis rdpu, kapan ya waktu yg tepat utk melakukan itu? terima kasih pak, semoga sehat selalu

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat malam Ibu Eni,

      Memang ketika pasar sedang naik, biasanya tergoda untuk melakukan redemption. Hal ini tidak salah sebab kita tidak mau menyesal tidak sempat melakukannya ketika harga sudah terlanjur turun. Namun dalam konteks perencanaan jangka panjang, redemption seluruh dana tidak tepat karena akan menganggu rencana investasi. Belum tentu juga waktu kita beli kembali harganya lebih rendah.

      Untuk itu anda bisa melakukan redemption sebagian, tapi ada caranya. Detailnya ada di point 6 artikel ini http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2015/04/21/perencanaan-investasi-dengan-reksa-dana-do-it-yourself/

      Semoga bermanfaat

      Like

  25. Rahmanto says:

    Mau nanya pak,saya pgn punya penghasilan tambahan tetap 500.000-800. 000/bln. RD yg cocok apa ya dan dg dana berapa? Trims

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Pak Rahmanto,

      Boleh tahu tujuan investasinya apa dan rencananya mau diambil berapa tahun lagi ?

      Like

  26. exeboys says:

    Selamat Malam Pak Rudi,

    Trims banyak sebelumnya pak, blognya sangat bermanfaat sekali utk di invest masa depan.

    1. Dr hasil kuesioner resiko profil sy moderat. Namun sy lbh interest utk taruh dananya di balanced-EF. Apa itu hal yg baik?
    2. Akhir2 ini ekonomi keliatannya sdg berjalan mulus, apakah baik utk melakukan subscribe atau nunggu sampai anjlok dulu barulah di beli di harga rendah? (Mengingat quote investasi sebaiknya dimulai dari sekarang)
    3. Biasanya brp persen nilai maksimal toleransi capital loss pada umumnya ya? (Khususnya utk EF) Lebih dr itu sy akan melakukan redemption.
    4. Apa program RD ini bisa menjadi transportasi pendapatan pasif? Minimal 10jt per bulan*
    5. Apakah RD termasuk bagian dari gambling? Mengingat EF standard deviasinya sangat tinggi dan riskan, bisa untung/buntung mendadak hehehe.

    Smoga sy bs bantu mewakili pertanyaan yg lain.
    Thank you pak Rudi, salam sukses!

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Malam Exeboys,

      Terkait pertanyaannya :
      1. Tidak masalah pak, karena menurut saya pilihan reksa dana lebih tepat disesuaikan dengan tujuan keuangan dan bukan profil risiko. https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/17/memilih-reksa-dana-sesuai-tujuan-investasi/

      2. Boleh tahu apa definisi anjlok? Turun berapa persen dan turunnya dihitung dari periode berapa lama ? 1 hari, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun atau bagaimana ?

      3. Kalau menurut saya, besaran kerugian yang bisa ditoleransi adalah tergantung pada seberapa nyenyak anda bisa tidur di malam hari ketika menghadapi kerugian. Kalau sudah tidak bisa tidur, maka segera lakukan redemption. Kesehatan anda jauh lebih berharga. Kalau secara matematis, bisa baca http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/02/20/berapa-asumsi-return-investasi-saham-yang-wajar/ cari yang bagian terendah

      4. Bisa pak, anda bisa beli reksa dana yang membagikan dividen. Bisa jenis reksa dana terproteksi, pendapatan tetap / pasar uang yang membagikan dividen. Di Panin Asset Management ada Panin Dana Pendapatan Berkala, dengan NAB/Up tanggal 22 Juli 2016 yang sebesar 1059, maka untuk mendapatkan Rp 10 juta per bulan anda bisa berinvestasi dengan nilai Rp 2.118.000.000.

      5. Kalau anda melakukan sesuatu tapi tidak paham risikonya, maka itu disebut gambling. Tapi jika anda ketahui, maka menurut saya disebut dengan mengambil risiko. Sebab kalau bisa untung / buntung mendadak dianggap judi, maka menjadi pengusaha juga perjudian, bahkan menikah itu juga perjudian kalau kamu tidak paham pasangan kamu siapa sebab kalau dapat calon pasangan yang kurang baik, kamu bisa miskin mendadak.

      Semoga bermanfaat

      Like

  27. Rahmanto says:

    Maksudnya pengen punya penghasilan perbulannya 600-800 rb / bln. Bisa diambil keuntungannya perbulan pak ..

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Kerja saja pak, UMR di Jakarta sudah 3,1 juta

      Like

  28. ecyh says:

    Sore Pa Rudy,
    Saya seorang pekerja pabrik dan sering membaca artikel tentang Investasi dan berkeinginan untuk berinvestasi terutama RD, saya bisa menyisihkan sebesar 1 jt dari gaji setiap bulannya dan itupun tidak ada hutang/piutang lagi. Tujuan saya berinvestasi yaitu sebagai dana pendidikan anak saya. yang ingin saya tanyakan adalah:
    1. Bagaimana bila uang saya diinvestasikan ke RD jangka panjang (6 tahun) dan bisakah setiap bulannya ditambah 1 jt hingga 6 tahun?
    2. Bagaimana apabila ada keperluan mendadak dan saya butuh dana, apa bisa saya menarik uang saya walaupun belum genap 6 tahun?
    3. Bisakah saya menginvestasikan uang saya tidak hanya untuk 1 RD tapi juga 2 RD (pasar uang dan RD Pendaptan tetap), contoh 500 rb untuk Investasi Pasar Uang (Jangka Pendek) dan 500 rb untuk Investasi Pendaptan Tetap (jangka Panjang)?

    Sekian pertanyaan dari saya, dan mohon penjelasannya.
    terima Kasih

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Malam Ibu Ecyh,

      Senang sekali mengetahui ada calon investor reksa dana baru disini. Sehubungan dengan pertanyaan anda :
      1. Sangat bisa sekali. Di Panin Asset Management sebenarnya investasi reksa dana dimulai dari Rp 100.000 dan untuk autodebet dimulai dari Rp 250.000. Jadi dengan Rp 1 juta sebenarnya sudah memenuhi syarat. Untuk setiap bulan Rp 1 juta, dapat dilakukan secara manual, namun cara ini akan lebih mahal karena dikenakan biaya 2% atau Rp 20.000 per transaksi. Namun jika anda memilih autodebet, yaitu dipotong secara otomatis dari rekening tabungan anda setiap bulan, maka biayanya didiskon 50% menjadi Rp 10.000. Untuk diskon tersebut syaratnya memang minimal dimulai dari Rp 1 juta per bulan.

      Sehubungan dengan autodebet tersebut, anda tidak usah khawatir akan ada penalti apabila transaksi gagal dijalankan yang disebabkan karena suatu hal rekening di bank tidak cukup. Pada bulan berikutnya autodebet tetap berjalan tanpa denda dan penalti apapun serta tidak didebet dobel.

      2. Ketika anda sudah berinvestasi, baik melalui program autodebet ataupun tidak, investasi yang di reksa dana dapat ditarik kapan saja. Tidak ada ketentuan kalau ikut program 6 tahun baru bisa ditarik 6 tahun kemudian. Kapanpun bisa anda tarik, nilai penarikannya tergantung harga pasar pada saat dilakukan transaksi. Yang ditarik bisa sebagian ataupun seluruhnya. Pada bulan berikutnya autodebet tetap berjalan.

      3. Sangat bisa sekali, namun jika anda berinvestasi di Panin Asset Management, untuk reksa dana pendapatan tetap biayanya menjadi 2% karena autodebet per bulan di bawah Rp 1 juta. Untuk pasar uang 0% karena pasar uang tidak dikenakan biaya. Untuk tujuan 6 tahun, sebenarnya yang lebih sesuai adalah reksa dana saham. Referensinya bisa anda baca di https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/17/memilih-reksa-dana-sesuai-tujuan-investasi/

      Namun pilihan tetap ada di tangan investor. Silakan memilih reksa dana yang paling nyaman menurut anda sendiri.

      Demikian, semoga bermanfaat dan semoga tujuan dana pendidikan anak anda bisa tercapai.

      Like

      1. ecyh says:

        Sore Pa Rudy,
        1. Merujuk pada pertanyaan saya yang sudah dijawab oleh pa Rudy yaitu pertanyaan no. 1, apakah itu disebut investasi berkala atau investasi rutin? sebab ada beberapa artikel menyebut investasi berkala/rutin.
        2. Apa bedanya ketika kita berinvestasi sekali sebesar 1 jt selama 6 tahun vs investasi 1 jt per bulan dengan jangka waktu yang sama?

        Pa Rudy terima kasih atas jawabannya.

        Wasalam

        Like

        1. Rudiyanto says:

          Salam Ibu Ecyh,

          1. Benar, untuk transaksi yang dipotong dari rekening tabungan secara otomatis disebut dengan investasi berkala / rutin. Di Panin AM terkadang kami menyebutnya sebagai transaksi autodebet

          2. Kalau anda investasi sekali saja berarti total uang yang anda keluarkan cuma Rp 1 juta. Sementara kalau Rp 1 juta selama 6 tahun, berarti jumlah uang yang dikeluarkan adalah Rp 1 juta x 6 tahun = 72 juta. Tentu jumlahnya jauh lebih besar dengan hasil yang lebih besar pula. Untuk detailnya anda bisa baca https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/05/25-strategi-investasi-reksa-dana-sekaligus-atau-berkala/

          Semoga bermanfaat

          Like

  29. taufik wijaya says:

    selamat sore pak rudi…..saya orang awam yang ingin mengetahui apa itu reksadana dan ingin menjadi investor reksadana, untuk itu saya ingin bertanya bagaimana alur transaksi reksadana pak? mohon dijelaskan secara rinci pak terima kasih …

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Sore Pak Taufik,

      Kalau jenis transaksi bisa anda baca di https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/04/36-bagaimana-cara-menghitung-transaksi-reksa-dana/

      Kalau mengenai langkah secara rinci, setiap perusahaan tentu tidak sama. Untuk Panin Asset Management, saran saya anda bisa menghubungi cs@panin-am.co.id atau Whatapps di 081806990633 di hari dan jam kerja. Nanti akan dipandu langkah-langkah pembukaan rekening sampai cara cek saldo.

      Terima kasih dan semoga bermanfaat

      Like

  30. pgwira8 says:

    Selamat malam pak rudiyanto, saya mau tanya, sekarang ini kan banyak asuransi yang menawarkan investasi seperti Dream For Freedom, tapi mereka diawasi oleh OJK, apakah hal tersebut aman atau tidak ya? Soalnya dalam jangka 5 tahun baru bisa diambil lagi uangnya, untuk bonusnya harus cari member gtu…

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Malam PGWira,

      Saya tidak begitu yakin dengan produk yang anda sebutkan itu nyata atau tidak. Apakah ada contoh riilnya?

      Like

  31. Richard says:

    Salam Kenal Pak Rudiyanto,

    Belakangan cukup gencar berita tentang krisis di Deutsche Bank German.
    Seandainya Deutsche Bank German dinyatakan pailit / bankrut, maka apa pendapat bapak terhadap pertanyaan dibawah ini:
    1. Apa efek nya ke Deutsche Bank Indonesia ?
    2. Bagaimana nasib dana Reksadana yang mempunyai bank kustodi Deutsche Bank Indonesia ?

    Demikian, Terima Kasih.

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Kenal Pak Richard,

      Terima kasih atas pertanyaannya. Kebetulan saya sudah membuat tulisan tentang hal ini.
      Bisa dibaca di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2016/10/03/apa-yang-terjadi-jika-bank-kustodian-bangkrut/

      Semoga bisa menjawab pertanyaan anda.

      Like

  32. linda says:

    Salam Kenal Pak Rudiyanto,
    saya Linda Sari
    ingin bertanya ya,
    saya seorang ibu rumah tangga, keuangan saya diatur oleh suami, jadi saya tidak mendapatkan jatah bulanan dll.ketika habis untuk pegangan saja ,maka saya baru minta, untuk urusan makan listrik dll itu diurus oleh suami, begini pak, saya ingin menyisihkan sendiri uang yang saya dapatkan, daripada saya pakai untuk perilaku konsumtif yaitu jajan saja.saya tertarik dengan investasi reksa dana yang bisa dimulai dari Rp.100.000,- . saya ingin mengikuti itu, jadi setiap bulan seperti tabungan saja saya hanya ingin menyetor Rp.100.000,- selama mungkin 10 tahun ke depan karena uang akan saya anggap tidak ada. bisa berikan saran dan masukan sebaiknya saya mengikuti reksa dana yang apa ya pak. dan saya berniat mengikuti secara online yaitu di ipotfund.com , tapi banyak sekali reksa dana yang ada disana. saya sama sekali tidak mengerti.
    tolong saran nya ya pak, terimakasih..

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Ibu Linda Sari,

      Semangat anda untuk menyisihkan dana di investasi sudah sangat bagus. Untuk pilihan reksa dananya, karena periode 10 tahun bisa memilih reksa dana saham. Referensinya bisa baca https://reksadanauntukpemula.com/2016/01/17/memilih-reksa-dana-sesuai-tujuan-investasi/

      Kalau mengenai reksa dana apa yang menjadi rekomendasi, silakan bertanya langsung ke Ipot saja bu. Kebetulan saya bekerja di Panin Asset Management sehingga tidak memiliki referensi reksa dana apa yang bagus disana.

      Semoga tujuan keuangan anda bisa tercapai

      Terima kasih

      Like

  33. Daniel Erwin Kwee says:

    Selamat Pagi Pak Rudi,

    Mohon bimbingannya. Saya memiliki seorang anak berusia 2tahun dan saya memiliki USD 500. Pertanyaan saya adalah:

    1. Saya ingin menempatkan uang ini utk jangka menengah sampai jangka panjang sebagai tabungan dan dibiarkan saja sampai tiba waktunya dcairkan untuk anak kuliah nanti, kira2 sebaiknya sebelum dmasukkan ke reksadana apakah ditukar ke rupiah baru dmasukkan reksadana atau dmasukkan ke dalam reksadana usd?

    2. Saya bingung menginvestasikannya ke instrumen rd saham, rd campuran atau apa baiknya?

    Thanks & regards

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Pagi pak Daniel,

      Mohon maaf, respon di blog ini agak lama karena saya kelewatan. Pertanyaannya sudah terjawab di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/forum-diskusi/#comment-434796

      Thanks

      Like

  34. Andi says:

    Selamat Pagi pak..

    saya dulu pernah baca artikel bapak yang mengenai membeli reksadana dengan return tertinggi vs reksadana panin dana maksima. itu link artikelny apa ya? soalny saya ingin baca ulang

    Like

  35. Awan says:

    Sore Pak…
    Beberapa hari terakhir saya membaca artikel tentang reksadana. Setelah baca, ada keinginan untuk investasi, apalagi sekarang beberapa situs sperti bukalapak dan doku sudah bekerjasama dengan bareksa untuk memudahkan masyarakat awam ikut dalam investasi RD.

    Sebagai pemula saya berencana untuk investasi reksadana pasar uang (karena memang yg disediakan oleh bukalapak / doku wallet hanya jenis pasar uang) dan pembelian minimum bisa 100.000. Berdasarkan artikel yg saya baca, reksadana pasar uang hanya untuk jangka pendek 1 tahun. Nah, bagaimana bila kita investasi jenis ini tapi lebih dari 1 thn misal 2 atau 3 tahun?

    Yang ke2, apakah boleh kita investasi di reksadana saham tapi dengan pembelian awal 100.000 dan pembelian bulan berikutnya sampai 5 tahun ke depan sama 100.000? dan kalau boleh sarannya saya pilih MI yg mana ya pak? saya rencana beli di bareksa dot com

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Malam pak Awan,

      Untuk rencana investasi anda dimana untuk reksa dana pasar uang lebih dari 1 tahun tidak ada masalah. Tidak ada ketentuan reksa dana pasar uang harus dicairkan di akhir tahun pertama dan reksa dana saham baru boleh dicairkan setelah sekian tahun.

      Saya tidak tahu dengan Bareksa, untuk detailnya anda bisa bertanya ke sana termasuk MI mana yang bagus. Kebetulan saya bekerja di Panin Asset Management dan untuk transaksi yang anda inginkan bisa dilakukan di Panin AM.

      Semoga bermanfaat

      Like

  36. Anthony says:

    Pagi pak Rudiyanto,

    Saya punya dana 10jt, apa lebih baik saya belikan reksadana pendapatan tetap lalu tiap bulan autodebet 2jt/bln atau 10jt itu saya simpan dalam deposito (jaga2 jika perlu dana) lalu tiap bulan saya autodebet reksadana 2jt/bln? Kebuthan investasi saya sekitar 1 tahn lebih maybe tapi tidak sampai 3 tahun.

    Mohon solusinya pak, terima kasih.

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Pak Anthony,

      Untuk antisipasi dana darurat (dana jaga2), saran saya Rp 10 juta tersebut bisa disimpan di deposito atau reksa dana pasar uang sebagai contoh seperti Panin Dana Likuid. Baru Rp 2 juta per bulan anda bisa melakukan autodebet.

      Dengan demikian jika sewaktu-waktu dibutuhkan, dana Rp 10 juta itu tidak terganggu.

      Semoga bermanfaat

      Like

      1. Anthony says:

        oke pak terima kasih, saya ikutin saran bapak.

        Like

  37. Bayu Aji Wicaksono says:

    Siang pak mau tanya, sebagai pemula manakah yg lebih baik, saya daftar reksadana di bank terdekat (M*ndiri) atau lewat Online Marketplace yg katanya pilihan nya lebih banyak ?

    Terima kasih

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Malam Pak Bayu,

      Menurut saya anda bisa mencoba semuanya untuk mendapatkan pengalaman investasi yang lebih baik. Sebagai tambahan, kebetulan saya bekerja di Panin Asset Management. Apabila anda berminat, bisa juga bernvestasi melalui link http://www.panin-am.co.id/CustomerRegistrationIntro.aspx

      Terima kasih

      Like

  38. Solihin says:

    Pagi Pa Rudi
    Maaf kl pertanyaan sy menyimpang dari Thema Forum ini.
    Saya mengutip berita ini “EURUSD Kecemasan politik di Eropa, ditambah dengan peluang kenaikan suku bunga di AS membuat EURUSD memiliki potensi melemah pada hari ini”, faktanya dengan berita tersebut EURUSD merangkak naik signifikan. Bagaimana penjelasan Pa Rudi. Terima kasih.

    Salam

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat malam Pak Solihin,

      Pergerakan nilai tukar suatu mata uang dipengaruhi banyak faktor mulai dari yang sifatnya fundamental seperti inflasi, suku bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi, jumlah hutang, hingga ke faktor yang sifatnya teknikal dan sentimen seperti berita peperangan, perubahan harga minyak, tensi politik, dan faktor supply demand.

      Karena bisa banyak faktor, dalam prediksi nilai tukar harus bisa memperhatikan banyak faktor dan bukan 1 berita saja.

      Semoga bermanfaat

      Like

  39. Ujang Jakaria says:

    Mau tanya, tpi sblumnya sy minta maaf klo yg sy tanyakn diluar forum diskusi. Ini, sy mengajukn pinjm ke salh satu prushn. Sy mngjukn pinjamn sbesar 100 jt dengn pmbyarannya saya snggup 20jt prtahun selama 7 tahun. Perushn trsbut bisa mmberikn pinjmn sesuai yg sy butuhkn. Tpi sya hrus buka rekning di salh satu bank yg mreka tntukn. Srta di rkning trsebut harus ada saldo minimal 5 jt. Mohon pencerahnnya. Trimksih ats bntuan serta wktunya

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Pak Ujang,

      Boleh tahu yang mau ditanyakan apa?

      Like

  40. ujangjakaria says:

    Maaf pa pertanyaannya ga tersampaikan. Apakah benar kalau mau dapat pinjaman saya harus memiliki saldo di rekening sebesar 1 %.? Saya mau dikasih pinjaman modal oleh seseorang yang katanya bekerja di perusahaan fundsupermart

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Pak Ujang,

      Mengenai syarat pinjaman, memang di setiap perusahaan bisa berbeda. Namun bentuk yang umum adalah adanya jaminan kecuali itu pinjaman tanpa agunan atau Kredit Tanpa Agunan. Pastikan bahwa lembaga keuangan tempat anda meminjam tersebut adalah yang resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

      Jika ada yang mau meminjamkan uang tapi meminta anda mengirim uang terlebih dahulu, sebaiknya berhati-hati, siapa tahu itu skema penipuan.

      Semoga bermanfaat

      Like

  41. Edwin Eduardo Kalisaran says:

    Dear Pak Rudiyanto

    Thank you Pak atas blognya yang sangat bermanfaat mengenai reksadana.

    Boleh saya mengajukan beberapa pertanyaan Pak ?

    1. Apakah ada reksadana di Indonesia yang portfolionya berkonsentrasi pada indeks komoditas ? Maksud saya, indeks atau harga2 komoditas seperti crude oil, brent, metal dan soft commodities lainnya… dan bukan reksadana yang portfolionya saham2 perusahaan2 komoditas (seperti PTBA, TINS, dkk),, tapi yang langsung pada komoditasnya.

    Saya sedang ingin berinvestasi di komoditas untuk hedging terhadap pelemahan bursa sewaktu-waktu jika bursa melemah, tapi tidak tahu apakah ada channelnya untuk investasi langsung di indeks komoditas, dan bukan pada saham emiten yg bermain di komoditas (untuk menghindari risk seperti credit risk, poor corporate governance, and other company-specific risks)

    2. Rata2, berapa dana minimum yang dibutuhkan untuk berinvestasi di reksa dana ? Beberapa reksa dana mungkin memiliki kebijakan yang berbeda2, namun boleh saya tahu rata2 minimumnya ?

    3. Bagaimanakah sistem pencairan dana kita di reksadana ? Apabila kita sudah ingin menjual investasi kita di reksana, apakah ada periode minimum di mana kita tidak boleh mengambil return dan/atau principalnya ? Atau kita bebas mengambil return dan principalnya kapanpun kita mau ?

    4. Di mana kita bisa dapat daftar reksa-reksa dana yang tersedia di Indonesia ?

    Terima kasih banyak Pak Rudiyanto and hope to hear from you soon.

    Regards,
    Edo

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat malam pak Edo,

      Sehubungan dengan pertanyaan anda :
      1. Untuk reksa dana yang langsung masuk ke komoditas belum ada. Hal ini dikarenakan reksa dana hanya bisa berinvestasi pada efek, dan komoditas bukan efek. Di luar negeri, reksa dana berbasis komoditas berinvestasi pada kontrak komoditas, di Indonesia, selain jarang, kontrak untuk komoditas sendiri juga masih belum dianggap sebagai efek sehingga belum bisa menjadi instrumen investasi

      2. Tergantung pak, tapi umumnya antara Rp 100.000 – Rp 250.000

      3. Pada dasarnya kapanpun, investasi reksa dana bisa ditarik. Prosedur penarikannnya disebut redemption, ada yang caranya mengisi formulir dan memberikan kepada manajer investasi atau agen penjual, ada juga yang menyediakan fasilitas online untuk melakukan pencairan. Nilai yang dicairkan bisa sebagian atau semuanya.

      Dalam reksa dana biasanya terdapat fee redemption. Misalkan redemption sebelum 1 tahun dikenakan biaya 1%. Sebagai contoh anda beli reksa dana saham senilai Rp 1 juta. Setelah 6 bulan, karena kondisi pasar baik, nilainya menjadi Rp 1.2 juta. Investor kemudian melakukan pencairan, karena belum 1 tahun, maka atas nilai Rp 1,2 juta tersebut dipotong 1% atau Rp 12.000. Jadi uang yang anda terima adalah Rp 1,2 juta – Rp 12.000 – biaya transfer (jika ada)

      Untuk detailnya anda bisa mengecek ke website manajer investasi seperti Panin Asset Management atau website agen penjual. Untuk pemula, ada baiknya anda bertatap muka dengan tenaga pemasar untuk menjelaskan kepada anda dengan detail.

      4. Untuk data semua reksa dana di Indonesia bisa diakses melalui http://www.infovesta.com

      Demikian, semoga bermanfaat

      Like

  42. dinar wiharty says:

    selamat siang pak saya dinar mahasiswa tingkat akhir yg sedang penelitian, data yg saya pakai itu NAB tapi website bapepam yg mengeluarkan NAB bulanan eror terus pak. apakah ada solusi atau ada website lain ? trimakasih

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat malam ibu Dinar,

      Saran saya anda bisa mencoba bertanya langsung ke OJK. Jika tidak mencoba mengumpulkan satu per satu dari website manajer investasi yang ada meskipun setahu saya tidak semua manajer investasi menyediakan informasi tersebut.

      Semoga bermanfaat

      Like

  43. wika witri says:

    selamat siang pak. saya bingung mencari Return market dari tahun 2010-2015. kok hasilnya banyak yg minus yaa,

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat siang juga Ibu Wika,

      Kalau memang yakin cara mencari data dan mengolah return sudah benar, ya sudah.
      Lagipula kan tidak ada yang menyatakan kalau return pasar harus positif kan.
      Return yang negatif merupakan bagian dari risiko pasar modal

      Semoga bermanfaat

      Like

  44. Vanessa says:

    Selamat malam pak Rudi,
    Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih untuk artikelnya yg sangat luar biasa, saya yg benar benar buta terhadap reksadana dengan penjelasan bapak dengan cara yg ringan, saya menjadi menambah wawasan saya tentang bidang ini..

    saya ingin bertanya.. apakah bisa misalnya saya memilih reksadana dg total inves misalnya 2 juta setiap bulannya, selama 20 tahun, namun saya memlih yang resikonya paling kecil, seperti “misalnya” RDPU yg perannumnya misalnya 8%..

    ataukah kalo diatas 15 tahun harus/ wajib memilih RDS?

    Dan bisakah misalnya saya “membeli” beberapa Reksadana dari agen penjual
    -> 250.000/month selama 20 tahun (RDS)
    -> 2.000.000/ month selama 20 tahun (RDPU)

    Terima kasih sebelumnya.

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat malam Vanessa,

      Pemilihan reksa dana itu tidak ada ketentuan bakunya. Orang mau ambil reksa dana saham untuk autodebet 1 tahun atau reksa dana pasar uang untuk autodebet 10 tahun itu dipersilakan. Hanya saja secara perencanaan keuangan, dalam jangka panjang atau 20 tahun seperti yang anda sebutkan antara reksa dana saham dengan reksa dana pasar uang, kemungkinan besar reksa dana saham akan menghasilkan tingkat return yang lebih baik.

      Secara praktek, harus saya akui juga bahwa dalam 5 tahun terakhir ini, kinerja reksa dana saham tidak begitu baik karena kondisi perekonomian yang dalam siklus perlambatan. Jadi memang tidak ada jaminan kinerja reksa dana saham akan lebih baik atau sebaliknya.

      Yang bisa saya koreksi adalah untuk asumsi reksa dana pasar uang, seharusnya yang wajar itu di kisaran 5-6%. Memang ada ada yang memberikan tingkat return di atas itu, tapi ada juga yang ada yang di bawah 5%. Yang jadi masalah adalah jika berharap terlalu tinggi, khawatirnya yang dialami adalah kekecewaan. Jadi gunakan yang wajar saja.

      Kalau pertanyaan membeli reksa dana dari beberapa agen penjual silakan bertanya langsung ke agen penjual apakah mereka memiliki sistem yang mendukung untuk transaksi tersebut.

      Semoga bermanfaat

      Liked by 1 person

  45. Arthur says:

    Dear Pak Rudi,

    saya sedang kebingungan dengan pelaporan pajak utk reksadana, dari artikel yang di tulis Pak Rudi, ada poin yg saya highlight:
    “Cara pelaporan reksa dana sebagai harta yang benar adalah melaporkan berdasarkan nilai perolehan”. misalnya saya mempunyai dana 500jt, kemudian saya buy suatu RD sebanyak 100jt, kemudian sy sell pd akhir bulan dg profit menjadi 101jt, kemudian anggaplah SETIAP bulan saya berhasil membuy di awal bulan, dan sell di akhir bulan, hanya menggunakan 100jt tadi, 400jt nya nganggur.

    hasil akhirnya pada akhir tahun adalah saya mendapatkan profit 1jt x12bln = 12jt. ini yg sesuai artikel bapak akan saya laporkan sbg Pendapatan Bukan Objek Pajak. namun untuk nilai perolehan, akan saya laporkan 500jt itu berkembang menjadi 512jt (walopun yg aktif hanya 100jt, sedangkan yg 400jt nganggur aja tidak berhasil di tek tok selama stahun), atau hanya 100jt berkembang menjadi 112jt?

    mohon pencerahannya pak Rudi, terimakasih sebelumnya:)

    Like

    1. Arthur says:

      oops ada data yang meleset pak Rudi, 400jt yg nganggur itu di RD pasar uang yg tidak berhasil di switching ke RD Saham. jadi sepertinya jawabannya yg 400jt yang mengganggur ya dihitung sendiri profitnya dari RD pasar uang ya?

      sedangkan yang di RD saham dihitungnya hanya 100jt setelah setahun mendapat untung 12jt?

      di artikel Pak Rudi juga menyebutkan untuk jumlahnya di total saja semua reksadana, tapi konsultan saya menyarankan dirinci satu persatu, karena saat di tax amnesty juga sudah satu per satu. menurut konsultan pajak saya, ada peraturannya kalo harus satu per satu dan tidak boleh ditotal

      Like

      1. Rudiyanto says:

        Selamat sore Pak Arthur,

        Untuk nilai reksa dana sebagai harta menggunakan harga perolehan, hanya untuk porsi per akhir tahun yang belum dijual.
        Kalau sudah dijual berarti bentuknya sudah berubah wujud menjadi tabungan sehingga pelaporannyan bukan lagi reksa dana tapi tabungan.

        Perihal pelaporan dirinci per tahun atau digabung, sudah saya update dari artikel terakhir. Dan jika reksa dana yang anda miliki adalah reksa dana Panin AM, tinggal diklik Laporan Pajak, maka semua laporan sudah tersedia dan tinggal di copy paste saja.

        Linknya di sini : http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2017/03/19/fitur-laporan-pajak-untuk-reksa-dana-panin-am/

        Semoga bermanfaat

        Like

  46. desi says:

    Selamat siang pak Rudi, saat ini saya sedang menyusun skripsi mengenai beta saham, saya masih bingung cara mencari beta saham itu sendiri. Saya sudah mendownload IHSG di http://www.yahoofinance.com. dan saya sudah menghitung kolom close sesuai rumus. Yang menjadi pertanyaan saya, hasil perhitungan saya itu di sebut return pasar apa return saham ya? apakah return saham dan return pasar itu sama apa beda ya pak?
    Mohon penjelasannya pak Rudi, terima kasih banyak sebelumnya…..

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat malam Ibu Desi,

      Panduan mencari Beta bisa dibaca di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2017/05/19/panduan-mencari-dan-mengolah-data-return-saham-bag-2/

      Semoga bermanfaat

      Like

  47. desi says:

    saya sudah menbaca panduan tersebut, yang ingin saya tanyakan kolom return IHSG itu dari mana ya pak Rudi?

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat malam,

      Coba baca lagi dasar teori kamu dengan jelas. Kamu tidak akan bisa membuat sesuatu yang tidak kamu pahami dasar teorinya. Termasuk definisi dari return pasar dan return saham.

      Terima kasih

      Like

  48. andri says:

    Selamat siang Pak Rudi, boleh melenceng dari diskusi tidak ya….penasaran tentang right issue. apa yang terjadi jika seorang investor sudah menebus right issue tetapi tidak menjualnya sampai akhir batas yang ditentukan? apakah saham baru akan terakumulasi diportofolio investor atau hangus? mohon jawabannya. terima kasih

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam pak Andri,

      Secara sederhana Right issue adalah hak yg diberikan kepada pemegang saham lama untuk “menebus” saham baru yg akan diterbitkan perusahaan supaya kepemilikannya tetap.

      Untuk investor saham perorangan, mungkin hal tersebut tidak relevan. Tapi coba bayangkan anda adalah pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham 50% pada suatu perusahaan tbk asumsi senilai Rp 100 juta. Katakanlah krn butuh modal tambahan, perusahaan berencana menerbitkan saham baru.

      Tentu penerbitan saham baru ini harus dikomunikasikan kepada anda selaku pemegang saham. Jangan sampai ketika terbit saham baru, anda yg tadinya punya 50% tinggal 25%.

      Cara mengkomunikasikannya adalah anda diberikan “hak” untuk bisa ikutan duluan dalam rencana penerbitan saham baru perusahaan. Jika perusahaan berencana menerbitkan saham baru senilai Rp 100 juta sebanyak 1 juta lembar pada harga Rp 100, anda berhak beli 500.000 lembar di harga 100 duluan.

      Hak ini dinamakan dengan Right dan dalam Bahasa Indonesia disebut HMETD Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

      Dalam prakteknya harga saham kan berfluktuasi tiap hari. Bisa saja harga eksekusi Right adalah Rp 100 tapi harga pasarnya saat ini Rp 150. Sehingga kalau dieksekusi, pasti untung 50%. Dalam kondisi demikian Right sangat berharga.

      Sebagai pemegang saham, Right itu bisa dinilai Rp 50 per lembar x 500.000 menjadi senilai Rp 25 juta. Sehingga ketika dilihat di portofolio anda punya Rp 100 juta saham dan Rp 25 juta right. Krn right itu diberikan secara cuma-cuma ke pemegang saham, maka di atas kertas ada unrealized gain Rp 25 juta

      Sebaliknya ada juga kondisi dimana harga tebus Rp 100 dan harga pasar 50. Pada saat ini terjadi, right menjadi tidak ada harganya krn siapa yg mau menebus saham di harga 100 sementara bisa beli langsung di harga 50.

      Nilai dari right bisa menjadi tidak berharga dan mungkin krn harus diisi, biasanya menggunakan acuan harga transaksi terakhir yang biasanya bisa Rp 1. Jadi secara portofolio ada saham senilai Rp 100 juta dan Right senilai Rp 1 x 500.000 = Rp 500.000

      Di atas kertas Rp 500.000 seolah2 gain, tapi nyatanya tidak laku dijual di pasar. Hal ini pernah terjadi dalam right issue beberapa waktu yg lalu.

      Menjawab pertanyaan anda, bagaimana jika tidak ditebus? Yg terjadi right akan hangus dan hilang dari portofolio saham anda.

      Semoga bermanfaat

      Like

  49. Selamat Malam Pak Rudy,mau bertanya

    Like

  50. Saya mau bertanya mengenai investasi di pasar uang pak..semisal saya berinvestasi di pasar uang dengan jangka kurang 1 tahun dan dalam jangka tersebut saya sudah mendapatkan apa yg saya inginkan semisal membeli barang atau liburan..yg saya tanyakan jangka waktu kurang 1 tahun itu kontrak kita apa gmana??? Apa investasi itu sudah berakhir atau masih berlanjut???terus bagaiman cara berhenti dan bagaimana cara berlanjut?saya termasuk orang awam pak mohon penjelasanya terima kasih,

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat siang Pak Pangeranya,

      Jangka waktu kurang dari 1 tahun dan memilih pasar uang adalah saran apabila anda sedang melakukan investasi untuk suatu tujuan yang dananya mau diambil kurang dari 1 tahun, sebaiknya memilih reksa dana pasar uang.

      Apakah setelah 1 tahun investasi anda berakhir? Jawabannya tidak, karena masa investasi reksa dana adalah selamanya sepanjang reksa dana tersebut masih aktif. Jadi anda bisa membeli reksa dana pasar uang dan menyimpannya selama 10 tahun dan bisa juga membeli reksa dana saham dan menjualnya setelah 10 hari.

      Saran di atas adalah saran bagi investor untuk menghindari risiko kerugian.

      Dalam konteks pertanyaan anda, jika membeli reksa dana pasar uang dan ternyata biaya kebutuhannya sudah terpenuhi setelah 6 bulan, padahal anda butuhnya masih 3 bulan lagi, pilihannya bisa reksa dana tersebut di cairkan dan disimpan dalam tabungan. Atau bisa juga tetap disimpan dalam reksa dana pasar uang dan baru dicairkan 1-2 minggu menjelang keberangkatan. Sebab risiko di reksa dana pasar uang relatif sangat minim.

      Misalkan untuk jalan-jalan anda butuh Rp 25 juta. Di saldo pasar uang anda ada nilai sebesar Rp 30 juta. Maka ketika mau jalan, anda cairkan Rp 25 juta. Sisanya akan tetap ada di reksa dana dan bergerak naik turun sesuai pergerakan NAB. Meskipun sudah lewat dari 1 tahun, tetap tidak ada masa kontrak atau apa. Sepanjang tidak dicairkan, saldo tersebut terus berlanjut.

      Anda bebas melakukan pencairan sebagian, semua ataupun penambahan investasi di reksa dana pasar uang.

      Kalau misalnya ingin berhenti, tinggal mencairkan semua saldo yang ada di reksa dana itu saja. Untuk lebih detailnya, bisa bertanya ke customer service atau tenaga pemasar yang melayani anda

      Semoga bermanfaat

      Like

Leave a comment