#3. Memilih Reksa Dana Sesuai Tujuan Investasi

Bagi investor awam, memilih reksa dana seringkali menjadi perkara yang sulit. Hal ini disebabkan karena banyaknya jenis reksa dana.

Ketika seorang calon datang ke Manajer Investasi atau Agen Penjual Reksa Dana, mereka akan diberikan 4 pilihan yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham.

Klasifikasi tersebut dibuat berdasarkan kebijakan investasi pada masing-masing reksa dana.

Reksa dana pasar uang, kebijakannya adalah berinvestasi sebanyak 100 persen pada instrumen pasar uang.

Yang dimaksud dengan instrumen pasar uang adalah surat berharga yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Instrumen Tabungan, Deposito dan Giro masuk dalam klasifikasi tersebut.

Surat Utang yang diterbitkan oleh korporasi dan negara seperti Obligasi Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel, juga termasuk pasar uang apabila dibeli pada saat jatuh temponya kurang dari 1 tahun.

Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang kebijakan berinvestasi minimal 80 persen pada instrumen obligasi. Jika Pasar Uang jatuh temponya kurang dari 1 tahun, maka Obligasi adalah surat utang yang jatuh temponya di atas 1 tahun.

Kenapa disebut pendapatan tetap? Hal ini karena Surat Utang secara konsisten mendapat pembayaran bunga (kupon) yang tetap dari penerbitnya. Pada prakteknya, bunga tersebut tidak diteruskan kepada investor namun direinvestasikan kembali.

Hasil reinvestasi ini kemudian akan menambah nilai reksa dana sehingga harganya meningkat. Di satu sisi, harga obligasi dan pasar uang bisa mengalami perubahan sesuai dengan perubahan suku bunga dan inflasi.

Ketika suku bunga dan inflasi turun, harga obligasi dan pasar uang akan naik. Sebaliknya ketika suku bunga dan inflasi naik, maka harga obligasi dan pasar uang akan turun.

Reksa Dana Campuran adalah reksa dana yang kebijakannya berinvestasi pada instrumen saham, obligasi dan pasar uang maksimal 79 persen dari dana kelolaannya. Ketiga instrumen tersebut harus dimiliki oleh reksa dana campuran pada saat yang bersamaan, artinya tidak boleh memiliki hanya dua dari ketiga instrumen tersebut.

Pada praktiknya, kebijakan investasi reksa dana campuran sangat beragam. Ada yang porsi investasi sahamnya besar, ada yang obligasinya besar, ada juga yang komposisinya berimbang.

Reksa dana saham adalah reksa dana yang kebijakannya paling agresif karena berinvestasi pada saham minimal sebanyak 80 persen dari total dana kelolaannya.

Dibandingkan dengan jenis instrumen lainnya, saham merupakan instrumen yang mampu memberikan tingkat keuntungan paling tinggi namun begitu pula dengan tingkat risikonya.

Dalam memberikan rekomendasi reksa dana kepada calon investor, para agen penjual diarahkan menggunakan kuesioner profil risiko sebagai panduan. Calon investor diminta untuk mengisi sejumlah pertanyaan pilihan ganda.

Poin-poin dari pertanyaan tersebut kemudian dijumlahkan. Hasil dari penjumlahan tersebut kemudian digunakan sebagai dasar membagi profil risiko investor menjadi sangat konservatif, konservatif, moderat dan agresif.

Rekomendasi reksa dana untuk kelompok profil risiko di atas adalah reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. Pada dasarnya semakin agresif seseorang, maka semakin agresif pula pilihan reksa dananya.

Meski sesuai dengan teori, menurut saya praktek tersebut kurang tepat. Seharusnya pilihan reksa dana disesuaikan dengan tujuan investasi seseorang. Pilhan reksa dana yang salah dapat menyebabkan tujuan keuangan seseorang menjadi tidak tercapai.

Sebagai contoh, bagi investor yang sedang mempersiapkan rencana pensiun 15–20 tahun ke depan, reksa dana saham adalah pilihan yang sesuai. Sekalipun kuesioner profil risiko menunjukkan investor tersebut karakteristiknya konservatif.

Mengapa demikian? Sebab dalam jangka panjang, kenaikan harga saham atau reksa dana saham akan lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga obligasi dan pasar uang. Dengan berinvestasi pada reksa dana yang konservatif, investor kehilangan kesempatan untuk membuat dananya tumbuh maksimal.

Sebaliknya juga, jika tujuan investasi adalah jangka pendek, maka jangan memaksakan untuk berinvestasi pada reksa dana saham meskipun profil risiko kita sangat agresif.

Sebab dalam jangka pendek, harga saham dapat bergerak naik dan turun.  Bisa saja ketika dana tersebut dibutuhkan, harga saham malah sedang jatuh dalam-dalamnya.

Memilih reksa dana berdasarkan tujuan investasi

Reksa Dana Jangka Waktu.png

Bagaimana cara memilih reksa dana yang benar? Gambar di atas dapat digunakan sebagai acuan.

  • Untuk tujuan keuangan yang dananya dibutuhkan dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun menggunakan reksa dana pasar uang.
  • Untuk periode 1–3 tahun, menggunakan reksa dana pendapatan tetap.
  • Untuk periode 3–5 tahun menggunakan reksa dana campuran
  • Untuk periode di atas 5 tahun menggunakan reksa dana saham.

Mudah bukan? Sekarang saatnya anda cek, apakah reksa dana pilihan anda sudah sesuai dengan tujuan?

gambar 3 copy

13 Comments Add yours

  1. Andi Aryatno says:

    Dalam investasi reksadana itu lebih baik menempatkan seluruh dana yang ingin kita investasikan di satu reksadana atau di beberapa reksadana?
    Menurut Bapak mana yang lebih efektif dan menguntungkan?

    Like

  2. roland says:

    Dear Pak Rudy,

    Terimakasih atas blog reksa dana yang sungguh eye catching ini.

    Sangat mudah dibaca dan dimengerti.

    Ada yang ingin saya tanyakan mengenai profil dari reksa dana ini, anggap saya sudah menabung di reksa dana pendapatan tetap dan dikatakan bermanfaat untuk 3-5 tahun, nah semisal sudah lewat dari 5 tahun dan saya belum jual2 hingga katakanlah 15 tahun kemudian, apakah tetap baik? atau setelah 5 tahun dana dari RD Pendapatan tetap harus segera saya jual?

    Terimakasih atas berkenannya dijawab pertanyaan ini.

    Salam//Roland

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Pak Roland,

      Tidak masalah pak, hanya saja itu berarti anda tidak memiliki tujuan investasi. Memang tidak salah, tapi investasi tanpa tujuan kadang2 kalau investornya tidak siap bisa panik ketika harganya turun. Kalau anda bisa tetap tenang dalam kondisi pasar uang kurang kondusif, maka tidak masalah.

      Reksa dana mau anda simpan 10, 15 atau 20 tahun tidak masalah. Malah makin senang Manajer Investasinya karena dana tidak anda tarik

      Semoga bermanfaat

      Like

  3. Iqbal says:

    Yth Bapak Rudiyanto,

    Saya sangat ingin memulai berinvestasi setelah membaca berbagai hal terkait dengan investasi saya mulai tertarik dengan reksadana, namun dengan status saya yg masih mahasiswa dan masih mengandalkan uang bulanan dari ortu saya sedikit minder untuk memulainya. dalam benak saya ingin sekali untuk bisa hidup mandiri sedini mungkin. yang saya ingin tanyakan bagaimana dan persiapan apa saja untuk saya bisa memulai untuk berinvestasi?

    Terimakasih atas berkenannya dijawab pertanyaan ini.

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Salam Pak Iqbal,

      Kalau untuk memulai reksa dana cukup Rp 100.000. Dengan sedikit berhemat atau mencari pekerjaan sambilan sebenarnya anda sudah bisa memulainya. Tidak perlu minder karena di Panin Asset Management, dengan modal Rp 100.000 sudah bisa menjadi investor reksa dana.

      Kelak ketika anda sudah bekerja dan memiliki penghasilan yang cukup, pelan-pelan saldo investasinya bisa anda tingkatkan.

      Persiapannya cukup sederhana, bawa KTP dan buku tabungan anda ke cabang Panin Asset Management terdekat di http://www.panin-am.co.id/ContactUs.aspx

      Atau anda bisa melakukannya secara online dengan mengikuti instruksi yang ada di http://www.panin-am.co.id/BeliReksadana.aspx

      Semoga bermanfaat

      Like

  4. Aulia says:

    Salam Pak Rudi,
    Saya seorang mahasiswa yang sudah merencanakan kebutuhan saya di masa depan yang akan datang.
    Untuk pemula seperti saya, Reksa Dana jenis apa yang harus saya investasikan untuk masa depan yang akan datang?
    Mohon Sarannya Pak.
    Salam,

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Sore Ibu Aulia,

      Boleh tahu secara spesifik, yang dimaksud dengan kebutuhan masa depan itu apa dan dalam nominal itu butuh berapa Rp, dan mau dicapai dalam berapa tahun lagi ?

      Dari situ kita bisa menentukan jenis reksa dana yang sesuai. Terima kasih

      Like

  5. Arme says:

    Selamat sore Pak Rudi.. Saya sudah sejak lama ngikutin blog bapak. Saya memang tertarik untuk investasi. Tapi baru sekarang ini saya serius mau buka rekening RD di Panin karena baru diangkat sbg karyawan tetap. Nah saya mau minta saran nih pak. Penghasilan saya per bulan 5 juta. Dari situ saya pengen sisihin per bulan 2-2,5 juta buat investasi. Rencananya sih buat DP KPR rumah 2-3 tahun lagi. Baiknya saya investasiin ke RD Panin yg mana ya? Lebih baik ke satu jenis RD saja atau di split? Dan berapa porsinya sebaiknya? Makasih banyak Pak Rudi, ditunggu balasannya 🙂

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat siang pak Arme,

      Terima kasih atas apresiasianya terhadap tulisan di blog ini. Terima kasih pula atas kepercayaannya kepada Panin Asset Management.

      Sehubungan dengan pertanyaan anda, jika tujuan keuangannya 2-3 tahun lagi, maka jenis reksa dana yang lebih sesuai adalah reksa dana pendapatan tetap. Jika di Panin Asset Management, produk reksa dana pendapatan tetapnya adalah Panin Dana Utama Plus 2 yang minimum investasinya mulai dari Rp 100.000.

      Ada satu lagi yaitu Panin Dana Pendapatan Berkala, namun mohon maaf, untuk minimum masuknya reksa dana ini adalah Rp 100 juta, sehingga untuk pembelian Rp 2- 2.5 juta per bulan masih tidak dimungkinkan.

      Mengenai baiknya di bagi atau hanya ke 1 reksa dana, kebetulan di Panin AM hanya ada reksa dana pendapatan tetap yang sesuai kebutuhan anda. Apabila anda ingin melakukan perbandingan, bisa dibagi setengahnya dengan reksa dana yang dikelola manajer investasi lain. Namun jika sudah puas dengan 1 manajer investasi, cukup ke Panin Dana Utama Plus 2 saja saja.

      Apabila pertimbangan lain adalah hasil, misalkan investasi Rp 2 juta per bulan selama 3 tahun di reksa dana pendapatan tetap dengan asumsi keuntungan 7% per tahun (sifatnya asumsi, bisa terjadi, bisa juga tidak), perkirakaan hasil investasinya adalah menjadi Rp 80.3 juta pada akhir tahun ke 3. Jika dananya Rp 2.5 juta per bulan, dengan keuntungan 7% dan masa investasi 3 tahun, maka perkiraan nilai investasi akan menjadi sekitar Rp 100.4 juta.

      Apabila nilai di atas sudah cukup untuk DP KPR rumah yang anda inginkan, maka cukup di reksa dana pendapatan tetap saja. Namun jika kurang, maka anda perlu mengambil risiko lebih banyak di reksa dana campuran. Asumsi investasinya memang lebih tinggi, namun demikian pula dengan kemungkinan untuk mengalami kerugian.

      Misalkan dengan dana Rp 2.5 dibagi Rp 1.25 juta di Pendapatan Tetap dengan asumsi 7% dan Rp 1.25 juta di Campuran dengan asumsi 10%, maka total hasil investasi di akhir tahun ketiga adalah Rp 102.8 juta. Nilai ini memang tidak begitu berbeda jauh dengan Rp 2.5 juta selama 3 tahun di reksa dana pendapatan tetap.

      Jika membeli rumah adalah sesuatu yang prioritas, tidak boleh ditunda lagi karena merupakan modal nikah dan sebagainya, saran saya anda bisa menggunakan reksa dana pendapatan tetap yang risikonya lebih kecil. Sementara jika tujuan tersebut sifatnya fleksibel, dimana saat ini anda mungkin sudah punya rumah atau tinggal di rumah bersama orang tua serta tidak ada masalah dengan hal tersebut, maka anda bisa mengambil risiko dengan membaginya di reksa dana campuran.

      Reksa Dana Campuran di Panin AM dengan masa investasi 2-3 tahun, bisa dipertimbangkan Panin Dana Prioritas dan Panin Dana Syariah Berimbang. Yang Prioritas, alokasinya sahamnya sekitar 20%, sementara yang Syariah Berimbang sekitar 40-50%. Jadi masih campuran yang agak konservatif.

      Ingat sekali lagi, investasi di reksa dana mengandung risiko. Ada kemungkinan setelah 3 tahun hasil investasi merugi. Atau kalaupun untung, tidak sebesar perkiraan awal. Ada juga kemungkinan jauh melebihi dibandingkan rencana awal.

      Semoga tujuan keuangan anda tercapai dan semoga proses investasinya berjalan lancar.

      Terima kasih

      Like

  6. trisulistiyono says:

    selamat siang pak Rudiyanto
    saya berencana berinves katakanlah saya dapat warisan 400 juta dan uang akan saya gunakan 3 tahun ke depan…saya butuh arahan bapak sebaiknya saya berinvestasi apa ya.. yang kira kira return baik..karena bila dideposito bunganya kecil trimaksih pak Rudiyanto saya tunggu balasannya

    Like

    1. Rudiyanto says:

      Selamat malam pak Tri Sulistiyono,

      Mohon maaf baru membalas sekarang.

      Berdasarkan jangka waktu, untuk masa investasi 3 tahun itu idealnya bisa di reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran.

      Anda juga bisa melakukan pengisian pada kuesioner profil risiko, jika ternyata profil anda agresif, bisa juga dipertimbangkan untuk dikombinasikan pada reksa dana saham.

      Mengingat kinerja saham dan obligasi dalam beberapa tahun terakhir dimana saham tidak selalu yang paling baik, portofolio yang terdiviersifikasi antara saham dan obligasi (reksa dana saham dan pendapatan tetap) bisa menjadi pilihan investasi yang menarik.

      Semoga bermanfaat

      Like

  7. Mas Maol says:

    Informasi yang bermanfaat

    Like

Leave a comment