#29. Investasi Reksa Dana, Langsung atau Lewat Agen Penjual ?

Seiring dengan perkembangan, akses untuk berinvestasi di reksa dana semakin mudah. Tidak harus datang ke Manajer Investasi langsung ataupun cabang Bank yang menjadi agen penjual reksa dana, sekarang juga terdapat agen penjual yang beroperasi secara online. Pertanyaan, mana yang paling baik ?

Ketika baru terbentuk pertama kali pada tahun 1995, investasi reksa dana hanya bisa dilakukan melalui manajer investasi. Fokus pada waktu itu adalah investor institusi seperti dana pensiun, yayasan, dan asuransi. Biasanya untuk investor institusi, kegiatan pemasarannya dilakukan langsung oleh manajer investasi dan terus berlanjut hingga saat ini.

Selanjutnya untuk investor perorangan, karena dibutuhkan jumlah tenaga pemasar banyak, Manajer Investasi bekerja sama dengan Bank sebagai Agen Penjual. Bank menjadi pilihan yang tepat karena memiliki akses pada nasabah. Meski demikian, pemasaran reksa dana di perbankan umumnya lebih diutamakan pada nasabah berdana besar.

Tidak semua manajer investasi produknya dipasarkan melalui perbankan sehingga ada yang tetap memasarkan sendiri. Ada juga manajer investasi yang fokus pada pemasaran langsung sehingga memiliki jaringan pemasaran yang tidak kalah dibandingkan dengan bank sebagai agen penjual.

Dengan berkembangnya teknologi informasi, muncul pemasaran reksa dana secara online. Meski online, kegiatan pemasaran tetap harus dilakukan melalui perusahaan yang mendapat izin sebagai agen penjual dari OJK. Jadi pada dasarnya reksa dana online adalah fasilitas pemasaran yang disediakan oleh agen penjual tersebut.

Hanya saja kini agen penjual tidak hanya berupa bank tapi juga perusahaan sekuritas yang melihat pemasaran reksa dana sebagai bisnis yang prospektif karena semakin bertambahnya minat masyarakat. Pemasaran secara online ini lebih menyasar segmen masyarakat melek secara teknologi.

Ketiga cara di atas, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Dengan memahaminya, investor bisa memilih media yang paling sesuai.

Pemahaman Tenaga Pemasar

Keunggulan dari pemasaran secara langsung adalah tingkat pemahaman terhadap produk yang lebih baik jika dibandingkan agen penjual. Hal ini disebabkan karena agen penjual menawarkan banyak produk reksa dana dari berbagai manajer investasi sekaligus sehingga cukup sulit bagi tenaga pemasar untuk memahami semuanya secara mendalam.

Bagaimana dengan pemasaran secara online? Cara kerja agen reksa dana online adalah investor diberikan fasilitas online yang menyediakan data pembanding dari seluruh reksa dana yang ada. Kemudian Investor diminta untuk menganalisa sendiri karakteristik dari masing-masing reksa dana dan mengambil keputusan. Jadi pada dasarnya bisa dibilang tidak ada tenaga pemasar yang melayani investor.

Keragaman Produk

Hal ini menjadi kelemahan dalam pemasaran langsung karena hanya menawarkan produk dari 1 manajer investasi sementara jika melalui agen penjual baik bank ataupun online, investor memiliki banyak pilihan.

Khusus untuk bank, selain reksa dana konvensional seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham, terdapat pula reksa dana terstruktur yaitu reksa dana terproteksi. Jenis reksa dana yang memberikan dividen secara berkala ini biasanya hanya bisa dibeli melalui agen penjual bank.

Namun jumlah produk yang terlalu banyak terkadang juga membuat permasalahan tersendiri karena investor menjadi bingung untuk memilih mana reksa dana yang paling baik. Kemudian jika pemilihan didasarkan pada kinerja, dikhawatirkan investor bisa mengubah pilihan reksa dana dari waktu ke waktu karena peringkat reksa dana terbaik berubah setiap tahunnya.

Padahal untuk jenis seperti reksa dana saham, idealnya dilakukan dalam jangka panjang supaya hasilnya dapat berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, beberapa bank agen penjual juga membatasi jumlah reksa dana yang ditawarkan. Mereka tidak menawarkan semua reksa dana, tapi hanya selektif terhadap reksa dana yang menurut mereka baik.

Kemudahan Transaksi

Logikanya transaksi reksa dana secara online merupakan yang termudah karena transaksi jual dan beli cukup dilakukan dengan menekan tombol di keyboard atau smartphone anda.

Tapi dari pengalaman, meski sudah bisa dilakukan secara online, investor khususnya dari segmen prioritas lebih menyukai jika bisa dilayani langsung oleh tenaga penjual. Sebab selain layanan, mereka juga bisa berkonsultasi mengenai kondisi pasar terkini dan mendiskusikan rencana investasinya.

Tentu saja, jika anda bukan dari segmen prioritas, tentu tidak mungkin pula bagi bank dan manajer investasi untuk menyediakan orang yang siap melayani anda sepanjang waktu. Untuk itu, transaksi dilakukan dengan cara normal yaitu mengisi formulir dan mengirimkan via email, faks dan atau pos ke manajer investasi dan bank agen penjual.

Dalam beberapa tahun terakhir, manajer investasi yang melakukan pemasaran langsung juga mengembangkan sistem online untuk mempermudah kegiatan transaksi para nasabahnya.

Biaya

Karena mengutamakan layanan, pemasaran melalui manajer investasi dan bank agen penjual cenderung mengenakan biaya pembelian reksa dana kepada investor. Sementara untuk agen penjual secara online, biaya cenderung bisa lebih rendah atau bahkan gratis karena tidak ada layanan yang menggunakan tenaga pemasar. Investor diminta untuk mengakses sendiri secara online.

Meski demikian, dalam kondisi tertentu ada juga manajer investasi dan bank agen penjual yang menawarkan diskon biaya pembelian misalkan ketika investasi dilakukan secara berkala atau autodebet.

Tentu saja semua hal yang disebutkan di atas tidak bersifat permanen. Ada bank agen penjual yang melatih tenaga pemasarnya dengan baik sehingga pemahaman terhadap produk sangat bagus, ada manajer investasi yang menerbitkan semua reksa dana sehingga investor bisa punya pilihan, ada bank yang mengembangkan fasilitas online untuk segmen nasabah menengah dan tetap punya layanan prioritas untuk segmen nasabah atas, dan ada pula bank agen penjual yang membebaskan biaya untuk reksa dana yang dipasarkannya.

Jadi untuk menentukan mana yang paling baik, investor bisa mencobanya melalui 3 jalur ini. Baru selanjutnya memutuskan mana yang terbaik berdasarkan pengalaman pribadinya. Berita bagusnya, untuk memulai investasi tidak lagi diperlukan modal besar. Cukup Rp 100.000 sudah bisa.

gambar 29 copy

2 Comments Add yours

  1. Andi Aryatno says:

    Dalam investasi reksadana itu lebih baik menempatkan seluruh dana yang ingin kita investasikan di satu reksadana atau di beberapa reksadana?
    Menurut Bapak mana yang lebih efektif dan menguntungkan?

    Liked by 1 person

    1. Rudiyanto says:

      Selamat Sore Pak Andi,

      Mengenai pertanyaan tersebut anda bisa membaca http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/05/20/berapa-jumlah-kepemilikan-reksa-dana-saham-yang-ideal/

      Semoga bermanfaat

      Liked by 1 person

Leave a comment